TELAAH
BUKU TEKS BAHASA INDONESIA 3
1. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan oleh
pengarang dalam buku teks “Bahasa Indonesia 3” sama dengan pendekatan buku teks
“Bahasa Indonesia 1”. Pendekatan tersebut tersirat pada tiga komponen proses
belajar, yakni komponen tujuan, bahan, dan metode. Penulis buku teks menyadari
bahwa semua pengajaran, termasuk pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
tingkat SMA, harus membimbing dan membekali anak didik atau siswa pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap. Ini menunjukan tujuan dari pengajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia terpadu atau integratif. Dari segi bahan atau praktik
bahasan, terlihat bahwa setiap pelajaran dalam buku teks “Bahasa Indonesia 3”
mengetengahkan enam pokok bahasan, yakni:
a. kegiatan berbahasa lisan;
b. membaca;
c. pertanyaan dan pelatihan;
d. mengarang;
e. kesustraan;
f.
tata
bahasa.
2. Tujuan
Secara umum, para penulis buku
teks “Bahasa Indonesia 3” menyadari bahwa semua pengajaran harus membimbing dan
membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Ini berarti
bahwa tujuan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui buku tersebut
adalah agar siswa memiliki atau mempunyai:
a. pengetahuan mengenai bahasa indonesia;
b. keterampilan berbahasa indonesia;
c. nilai dan sikap yang baik serta positif
terhadap bahasa insonesia.
Para siswa SMA, di samping
sebagai calon mahasiswa di perguruan tinggi, juga sebagai calon tenaga kerja
yang segera turun ke masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di SMA harus mematangkan, baik pengetahuan bagi mereka yang
melanjutkan ke perguruan tinggi maupun keterampilan bagi mereka yang segera
bekerja.
3. Bahan
Mari kita perinci apa isi
setiap butir mulai dari pelajaran pertama sampai pelajaran kelimabelas. Isi
lengkap setiap pokok bahasan adalah berikut ini.
a.
kegiatan Berbahasa Lisan
pokok bahasan kegiatan
berbahasa lisan berisi bahan, materi, uraian atau penjelasan yang berkenaan
dengan:
1. diskusi kelompok
2. diskusi kelompok (sambungan)
3. diskusi panel
4. panel
5. simposium
- simposium (lanjutan)
- konferensi
- konferensi
- seminar
- seminar.
b.
membaca
pokok bahasan kegiatan
berbahasa lisan berisi bahan, materi, uraian atau penjelasan yang berkenaan
dengan:
- menutup rasa malu orang lain
- ke mana mereka belindung?
- sokrates
- berpikir ilmia
- gunnar bundar di gurun libya
- peranan pendidikan kesehatan
- PATA, sebuah pengantar
- kemungkinan usaha jamur di indonesia
- menyadari tujuan
c.
Mengarang
pokok bahasan kegiatan
berbahasa lisan berisi bahan, materi, uraian atau keterangan yang berkenaan
dengan:
- argumentasi
- argumentasi
- menyiapkan argumentasi
- argumentasi
- mengarang dan argumentasi
- argumentasi
- mengarang – argumentasi
- mengarang – argumentasi
- mengarang dan argumentasi
- mengarang : argumentasi
d.
Kesustraan
pokok bahasan
kegiatan berbahasa lisan berisi bahan, materi, uraian atau penjelasan yang
berkenaan dengan:
- imajinasi
- kebenaran dalam sastra
- nilai-nilai dalam sastra
- penghayatan dalam sastra
- individualitas dalam sastra
- corak masyarakat dan corak sastra
- balai pustaka
- pujangga baru
- angkatan 45
- angkatan 66
e.
Tata Bahasa
pokok bahasan kegiatan
berbahasa lisan berisi bahan, materi, uraian atau penjelasan yang berkenaan
dengan:
- upaya kalimat
- urutan kata
- bentuk kata
- intonasi dan tanda baca
- makna struktural
- kata tugas
- kata tuga (lanjutan)
- ihktisar alat kalimat
- mengenal makna
- makna leksikal
4. Metode
Buku teks disusun berdasarkan
atau untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kurikulum yang
terkandung di sekolah. Hal ini karena buku teks harus mengikuti berbagai
tuntutan kurikulum.
Menurut pengamatan penulis,
metode penyajian atau penyampaian bahan buku teks “Bahasa Indonesia 3” tidak
monoton walaupun harus diakui tidak pula banyak variasi.
Beberapa hal diantara teknik penyajian bahan itu adalah:
a. penjelasan (informasi)
b. penugasan
c. pelatihan
d. mandiri
Bagi mereka yang jeli membaca
GBPP mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, kurikulum 1984, paling sedikit
ada sebelas metode penyampaian bahan yang tertera di sana. Untuk menyegarkan ingatan kita,
penulis cantumkan sekali lagi metode pengajaran yang dianjurkan oleh kurikulum
1984, seperti tertera berikut ini:
a. cerama
b. penjelasan (informasi)
c. pelatihan
d. penugasan
e. mandiri
f.
kerja
kelompok
g. diskusi
h. sumulasi
i.
dramatisasi
j.
inkuiri
k. karyawisata (GBPP Bahasa Indonesia,
kurikulum 1984).
5. Media
Mesia pengajaranya dalam
perkembangan sudah sampai kepada teknologi pendidikan. Fungsi media pengajaran
untuk memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa. Jenis media pengajaran
dapat beraneka ragam mulai dari benda aslinya, gambarnya, duplikatnya. Dapat
pula dalam bentuk sederhana seperti papan Flanel, berupa kertas karto, yang
berisi rangkuman, singkatan, tabel, diagram, dan sebagainya. Dapat pula dalam
benruk, seperti TV, radio, film, dan lain-lain.
Media pengajaran dalam buku teks “Bahasa Indonesia
3” ada digunakan walaupun dalam bentuk sederhana dan variasi yang tidak begitu
banyak. Berapa diantara media pengajaran tersebut adalah:
a. berupa singkatan, rangkuman, dalam kotak
yang diberi nama catatan
b. gambar
c. grafik titinada
d. diagram pohon
e. tabel
6. Evaluasi
Evaluasi dalam buku teks
“Bahasa Indonesia 3” digunakan cukup bervariasi. Evaluasi ini tidak semata-mata
untuk mengukur prestasi belajar siswa, tetapi juga sebagai metode pengajaran
yakni berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk memantapkan pengertian
atau keterampilan berbahasa.
Setelah selesai pembahasan atau penjelasan cakapan
dan wicara segera diikuti tugas, pelatihan, praktik yang relevan dengan isi
cakapan dan wicara. Begitu pula setelah selesai melaksanakan intruksi-intruksi
dalam butir bacaan segera pula diikuti pertanyaan dan pelatihan tertentu yang
sesuai dengan isi bacaan. Hal yang sama berlaku juga dalam butir kesustraan,
mengarang, dan tata bahasan.
Berikut ini disajikan hasil kutipan beberapa instruksi
yang digunakan dalam pelatihan, tugas, pertanyaan. Dua, tiga butir bagi setiap
pokok bahasan, seperti:
a.
kegiatan berbahasa lisan
1. Minggu
yang akan datang akan diadakan diskusi kelompok tentang masalah “Sopan Santun
dalam Pergaulan”.
a. Perinci masalah itu
sehingga lebih khusus
b. Tunjuk seorang
pemimpin diskusi
c. Tentukan 6 orang menjadi
peserta, murid lain sebagai penonton
d. Tentukan susunan tempat
e. Pimpinan dan anggota
diskusi harus tahu tugasnya masing-masing
(pelajaran 1)
2. Pada
pelajaran yang akan diadakan seminar tentang “ Masalah Perpustakaan Sekolah “
a. Tentukan ketua, sekretaris,
dan penulis kertas kerja
b. Susunlah acara seminar (
Pelajaran 9 ).
b. Membaca
1. Menjawab pertanyaan.
2. Terangkan makna kata,
ungkapan dan peribahasa berikut ini.
3. Cari dalam kamus makna
istilah berikut ini.
4. Apa antonim kata berikut
ini.
Polanya hampir tetap, tidak
persis sama dalam setiap pelajaran.
c.Mengarang
- Sebutkan perbedaan dan persaman antara paparan tiga argumentasi (pelajaran 1).
- Buatlah catatan tentang KB dengan mewawancarai tiga orang yang berbeda tingkat sosialnya. Jangan lupa mencatat sumbernya, nama, umur, status sosial, tempat dan tanggal wawancara (pelajaran 1).
- Berapa premis diperlukan dalam silogisme? Apa yg dimaksud dengan premis umum? Apa yang dimaksud premis khusu? Bagaimana rumus silogisme golongan? (pelajaran 9).
d. Kesusastraan
1. Manakah diantara kutipan berikut ini yang
lebih menimbulkan suatu kesan imajinatif?
2. Kesan
imajinatif apa dari kutipan berikut ini. Baca puisi berikut ini dan coba hayati baik-baik sehingga ada kesan
imajinatif yang dapat anda rasakan ( pelajaran 1).
3. Bacalah puisi “Aku”, karya Chairi Anwar.
Cobalah resapi benar, karya yang tengah dihadapi. Dapatkah kita merasakan suatu
hasil penghayatan pengarang atau didak? (pelajaran 4).
e. Tata bahasa
1. Buatlah beberapa contoh perubahan intonasi
yang mengakibatkan perubahan jenis kalimat (pelajaran 1).
2. Lihatlah teks bacaan pelajaran ini. Adakah
kalimat yang dibentuk tanpa kata tugas? (pelajaran 6).
3. Buatlah sepuluh contoh kalimat yang memenuhi
syarat gramatikal, tetapi yang tidak memenuhi syarat leksikal ( pelajaran 8 ).
Sebagaimana buku teks “Bahasa
Indonesia 1 dan 2” menggunakan pendekatan SFAS dalam pembahasan dan penyampaian
materi tata bahasa, buku teks “Bahasa Indonesia 3” ini pun menggunakan
pendekatan yang sama. Pengajaran diarahkan kepada tujuan yang terpadu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, tetapi titik berat kepada pengetahuan.
Bahan pengajaran dikelompokan
menjadi lima pokok bahasan, yakni:
a. berbicara
b. membaca
c. mengarang
d. kesusastraan
e. tata bahasa.
Sekali lagi, kelihatan tidak
ada kejelasan dasar apa yang digunakan dalam penentuan bahan tersebut. Dalam
urutan maupun butir-butirnya tidak tampak kesamaan dengan yang tertera dalam
matriks GBPP pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia semester kelima dan ke enam.
Bahan- bahan tersebut kelihatanya cocok untuk pengajaran bahasa yang bertujuan
cendrung ke arah aspek pengetahuan.
Metode penyajian bahan
tidaklah terlalu statis. Aneka ragam penyampaian, bahan digunakan dalam buku
teks tersebut, seperti :
a. penjelasan (informasi)
b. penugasan
c. pelatihan
d. mandiri
tentu saja metode penyampaian
ini belum memenuhi tuntutan kurikulum, apalagi tuntutan kurikulum 1984.
Beberapa media pengajaran yang
digunakan dalam buku teks “ Bahasa Indonesia 3 “ untuk memperjelas pokok
bahasan, antara lain:
a. rangkuman
b. gambar
c. grafik titinada
d. diagram pohon
e. tabe
evaluasi dalam arti tes
penilai prestasi belajar kurang digunakan dalam buku tersebut. Tuga, pelatihan,
praktik, dan pertanyaan lebih berfungsi sebagai cara membuat siswa belajar dan
memahami bahan yang diajarkan.
Dari segi penggunaan bahasa
indonesia, buku teks ini dapat dijadikan contoh teladan. Kalimat-kalimatnya
jelas, susunan, dan pilihan katanya tepat. Bahasanya bersih dari anasir-ansir
bahasa asing yang tidak diperlukan. Kalimatnya juga terhindar dari makna ganda,
enak dibaca, mudah dimengeri.
0 comments:
¿Deje un comentario? / TELAAH BUKU TEKS