Populasi adalah kumpulan dari
individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang bersama sama menempati
luas wilayah yang sama, mengandalkan sumber daya yang sama, dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan sama serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk
berinteraksi satu sama lain.
1.Pengertian
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per
waktu unit” untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam
masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di
samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun
dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu
wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam
persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat
dituliskan dalam rumus: P = Poekt
2.Faktor-faktor
pertambahan penduduk
Pertambahan
penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai
berikut :
1. Kematian
(Mortalitas)
2. Kelahiran
(Natalitas)
3. Migrasi
(Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga
faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran
frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada
suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang menanggung resiko tersebut.
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor
pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini
mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
-
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
-
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
-
Terjadinya berbagai bencana alam
-
Terjadinya peperangan
-
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
-
Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat
mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Lingkungan hidup sehat.
-
Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
-
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang
lain.
-
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
-
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
-
Ada
beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
-
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang
menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia
dan jenis kelamin tertentu. Ini dapat dituliskan dalam rumus :
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate =
ASDR) Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk
mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian.
Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan
pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya:
Angka Kematian
Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian
bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang
lahir.
Bayi adalah
kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Rumusnya:
Besarnya angka
kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan
kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya
bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian
bayi tinggi.
Selain
perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan
dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka
kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
-
Rendah, jika IMR antara 15-35.
-
Sedang, jika IMR antara 36-75.
-
Tinggi, jika IMR antara 76-125.
2. Kelahiran
( Natalitas )
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada
beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung
kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas)
antara lain:
• Kawin pada
usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi
kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa
penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro
natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program
keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak
menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan
kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor
kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang
tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti
kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi
orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan
kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara
rasional.
3.Kondisi
perekonomian
Penduduk yang
perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa
mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka
penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan
pemerintah
Kebijakan
pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah
kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi
perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat
di masyarakat
Kebiasaan dan
cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada
yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki
lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk
mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan
kesehatan
Kematian dan
kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik
memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan
menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur
Penduduk
Penduduk yang
sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak
dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan
jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas).
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir
setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran
Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan
adanya alasan sebagai berikut :
- Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
- Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
- Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
- Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu
orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
- Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk
mempunyai anak.
- Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau
sekelompok wanita.
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak
memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan
hanya penduduk wanita.
2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate =
ASFR ) Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang
paling banyak terjadi kelahiran.
3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita.
Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
TABEL PROVINSI, IBU KOTA DAN POPULASI
PENDUDUK
INDONESIA
No.
|
Nama
Provinsi
|
Ibukota
|
Populasi
(Jiwa)
|
Luas
Wilayah (km2)
|
01
|
Nanggroe
Aceh Darussalam
|
Banda
Aceh
|
5.201.002
|
56.500,51
|
02
|
Sumatera
Utara
|
Medan
|
12.450.911
|
72.427,81
|
03
|
Sumatera
Barat
|
Padang
|
4.566.126
|
42.224,65
|
04
|
Riau
|
Pekanbaru
|
4.579.219
|
87.844,23
|
05
|
Jambi
|
Jambi
|
2.635.968
|
45.348,49
|
06
|
Sumatera
Selatan
|
Palembang
|
6.782.339
|
60.302,54
|
07
|
Bengkulu
|
Bengkulu
|
1.549.273
|
19.795,15
|
08
|
Lampung
|
Bandar
Lampung
|
7.116.177
|
37.735,15
|
09
|
Kepulauan
Bangka Belitung
|
Pangkal
Pinang
|
1.043.456
|
16.424,14
|
10
|
Kepulauan
Riau
|
Tanjung
Pinang
|
1.274.848
|
8.084,01
|
11
|
DKI
Jakarta
|
Jakarta
|
8.860.381
|
740,29
|
12
|
Jawa
Barat
|
Bandung
|
38.965.440
|
36.925,05
|
13
|
Jawa
Tengah
|
Semarang
|
31.977.968
|
32.799,71
|
14
|
Daerah
IstimewaYogyakarta
|
Yogyakarta
|
3.343.651
|
3.133,15
|
15
|
Jawa
Timur
|
Surabaya
|
36.294.280
|
46.689,64
|
16
|
Banten
|
Serang
|
9.028.816
|
9.018,64
|
17
|
Bali
|
Denpasar
|
3.383.572
|
5.449,37
|
18
|
Nusa
Tenggara Barat
|
Mataram
|
4.184.411
|
19.708,79
|
19
|
Nusa
Tenggara Timur
|
Kupang
|
4.260.294
|
46.137,87
|
20
|
Kalimantan Barat
|
Pontianak
|
4.052.345
|
120.114,32
|
21
|
Kalimantan Tengah
|
Palangkaraya
|
1.914.900
|
153.564,50
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
Banjarmasin
|
3.446.631
|
37.530,52
|
23
|
Kalimantan Timur
|
Samarinda
|
2.848.798
|
194.849,08
|
24
|
Sulawesi Utara
|
Manado
|
2.128.780
|
13.930,73
|
25
|
Sulawesi Tengah
|
Palu
|
2.294.841
|
68.089,83
|
26
|
Sulawesi Selatan
|
Makassar
|
7.509.704
|
46.116,45
|
27
|
Sulawesi Tenggara
|
Kendari
|
1.963.025
|
36.757,45
|
28
|
Gorontalo
|
Gorontalo
|
922.176
|
12.165,44
|
29
|
Sulawesi Barat
|
Mamuju
|
969.429
|
16.787,19
|
30
|
Maluku
|
Ambon
|
1.251.539
|
47.350,42
|
31
|
Maluku
Utara
|
Ternate
|
884.142
|
39.959,99
|
32
|
Papua
Barat
|
Manokwari
|
643.012
|
114.566,40
|
33
|
Papua
|
Jayapura
|
1.875.388
|
309.934,40
|
1 comments:
I like it.....
atas informasi nya.........
¿Deje un comentario? / Pengertian Pertumbuhan Penduduk dan Jumlah provinsi